I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Tumbuhan kelas / tingkat tinggi
dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau
monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi
angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah
bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan
filogenetik yang tertinggi. Jenis – jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas
ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri morfologi yaitu berupa terna,
semak, atau pohon yang mempunyai system akar serabut, batang berkayu atau
tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan
ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang
sejajar atau bertulang melngkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½ atau
membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak
dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai
endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi
alat penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari
makanan sendiri. Baik akar maupun pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung,
pelindung akar disebut koleoriza, sedang pelindung pucuk lembaga disebut
koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi akan
tertembus oleh organ yang dilindunginya.
Dari anatomi,
monokotil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu kar mempunyai struktur yang
terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan slinder pusat tergolong
aktinostele dan endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan
sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang
terlarut didalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas
pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air
dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi terna,
semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut yaitu, mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji
belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang
khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang ) yang
bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut
panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak
jelas, duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja
berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun,
jarang memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada
cabang-cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat
di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil
yaitu baik akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya
memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas
pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal,
pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xylem
disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi
berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tumbuhan monokotil dan
dikotil
2. Mengetahui perbedaan antara tumbuhn
monokotil dan dikotil
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :
·
Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA
·
Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara
akar, daun dan batang.
·
Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
·
Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.
Dikotil merupakan tumbuhan berbiji keping satu, sedangkan
tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan berbiji keping dua. ( Anonim A, 2009 )
Tumbuhan berkeping biji
tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah
tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah
karena hanya memiliki satu daun
lembaga. Kelompok ini diakui
sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem
klasifikasi tumbuhan dan mendapat
berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, danLiliidae. (
Anonim B, 2009 )
Dari segi anatomi warga Monocotyledoneae mempunyai
ciri-ciri; akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer
saja dengan silinder pusat tergolong aktinostele dan endodermis yang pada
penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat
dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang
biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak
menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam
berkas-berkas pembuluh pengangkutan (Tjirosoepomo, 2007)
Dapat
di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada
berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur,
sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang
tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi
yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah
keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai
pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana,
2004).
Pada
akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan
pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium.
Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan
kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan
pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang
dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda
berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang
tua (Atinirmala, 2006).
Tumbuhan
dikotil memiliki ciri berupa akar tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak
di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5 dan biji berkeping 2, sedangkan
pada tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun
sejajar, di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping
1. (Anonim C, 2009)
III METEODOLOGI
PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
yaitu sebagai berikut :
1.
Jagung 11.
Tomat
2.
Padi 12.
Terong
3. Kelapa 13.
Jambu Biji
4.
Anggrek 14.
Jambu Air
5.
Vanili 15.
Bunga Matahari
6.
Jahe 16.
Jarak
7.
Mangga 17.
Belimbing
8.
Gandum 18.
Nangka
9. Kacang
Tanah 19. Bawang Merah
10. Rambutan 20.
Pisang
B. Prosedur Percobaan
1. Menyediakan alat-alat yang akan
digunakan dalam percobaan.
2. Mengamati bagian-bagian yang terdapat
pada tanaman yang akan digunakan.
3. Merumuskan tanaman tersebut termasuk
kedalam tanaman monokotil atau dikotil.
4. Mendeskripsikan tanaman-tanaman
tersebut.
IV. HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Tanaman Monokotil
|
Tanaman Dikotil
|
1. Jagung
2. Padi
3. Kelapa
4. Anggrek
5. Vanili
6. Jahe
7. Mangga
8. Gandum
9. Bawang Merah
10. Pisang
|
1. Tomat
2. Terong
3. Jambu Biji
4. Jambu Air
5. Bunga Matahari
6. Jarak
7. Kacang Tanah
8. Rambutan
9. Belimbing
10. Nangka
|
B. Pembahasan
Tanaman monokotil merupakan tumbuhan
dengan keeping biji satu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil yaitu tulang daun
umumnya sejajar, batang tidak berkambium, akar-akar berserabut, dan
bagian-bagian bunga berkelipatan 3. Tumbuhan monokotil dikelompokan
menjadi 5 suku, yaitu :
1. Rumut-rumputan (Graminae),contoh: jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae),contoh: kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae),contoh: pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae),contoh: anggrek, vanili
5. Jahe-jahean (Zingiberaceae),contoh: jahe, kunyit
Yang termasuk dalam tumbuhan monokotil yairu sebagai berikut :
Jagung merupakan tanaman
semusim (annual). Satu
siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan
generatif.
Akar jagung tergolong akar serabut yang
dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m.
Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat
mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan
daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk
halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel
epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga
betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum
bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan
bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga
betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol
produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul
dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5
hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
2.
Padi ( O. sativa )
Padi adalah salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradaban manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis
tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari
marga (genus) yang sama, yang disebut padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung
dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar
serabut,
- Daun
berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat
daun sejajar,
- Memiliki
pelepah daun,
- Bunga
tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret
tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu
floret,
- Buah
dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O.
sativa
3.
Kelapa ( C. nucifera )
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan
sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi,
anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya
adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya
yang melekat di dinding dalam batok (daging buah kelapa) adalah sumber penyegar
populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan
sebagai es kelapa muda ataues degan. Cairan ini mengandung beraneka
enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa
kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan
tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras.
Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan
dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya
tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun
demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang
disebut nata
de coco dan merupakan
bahan campuran minuman penyegar.
4.
Anggrek (Orchidaceae )
Suku
anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis
terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga
wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah
tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di
daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara
beradaptasi terhadap musim dingin.
Organ-organnya yang cenderung tebal dan berdaging (sukulen) membuatnya tahan
menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan
udara lembab.
Akar
serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan
melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang.
Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di
tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh
pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi
humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang
anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (anggrek tanah) batangnya pendek
dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik,
seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan
berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat memanjang (monopodial) atau melebar (simpodial),
tergantung genusnya.
Daun
anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula
menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga
anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku
lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang
memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal).
Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam lidah yang melindungi
suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik.
Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut pollinia)
dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka olehserangga penyerbuk (atau manusia
untuk vanili) dan
membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak
akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna
hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah
terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan;
bahkan embrionya belum mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium
yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Orchidaceae
|
5.
Vanili ( V. planifolia )
Vanili (Vanilla planifolia)
adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan.
Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Nama daerah dari
vanili adalah panili atau perneli.
Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari,
berwarna hijau, agak lunak, beruas dan berbuku. Panjang rata-rata 15 cm.
Tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan.
Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya
berselang-seling pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, dengan
kepanjangan 10-25 cm serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih, berdaging, bulat
telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak setelah
daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak
jelas kelihatan.
Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri
dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk
bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat, panjang 4-8 cm dan berbau agak
harum.
Bunga
vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua
lingkaran. Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian
dalam petal. Satu dari petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang
disebut bibir (Rostelum).
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
V. planifolia
|
6. Jahe ( Zingiber officinale )
Jahe (Zingiber officinale),
adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan
obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Batang
jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau
menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15
mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga
jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5
cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7
buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu.
Tangkai putik berjumlah dua.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zingiber
|
|
Zingiber officinale
|
|
|
|
|
7. Mangga ( M. indica )
Mangga
adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam
marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama
ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit)
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang
lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa
mencapai 10 tahun atau le Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun
bertulang dan berurat-urat, antara
tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel
yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya
kira-kira 2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Kerajaan:
|
|
Filum :
|
|
Kela :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
M. indica
|
|
|
Gandum (Triticum spp.) adalah sejenis
tanaman yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi
tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol.
Ciri-Ciri
-
Berakar serabut,
-
Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
-
Urat daun sejajar,
-
Memiliki pelepah daun,
-
Bunga tersusun sebagai bunga majemuk
dengan satuan bunga berupa floret,
-
Floret tersusun dalam spikelet, khusus
untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena
merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
9. Bawang Merah ( Allium ceppa )
Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi
yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk
dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan
fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari
lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan
merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
A. ascalonicum
|
10. Pisang
Pisang nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa
jenisnya (Musa acuminata,M. balbisiana, dan M.
×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini
tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai
bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Tanaman
dikotil merupakan tumbuhan dengan dua keping biji. Ciri-ciri tanaman dikotil
yaitu, tulang daun beranekaragam, menjari, menyirip dll, batang berkambium,
akar tunggang, bagian-bagian bunga berkelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil
dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari
Yang termasuk tumbuhan dikotil yaitu sebagai berikut :
1. Tomat ( S. lycopersicum )
Tomat
(Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko
sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh
setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Ciri-Ciri:
- Buahnya kecil
- Mengandung vitamin A dan C
- Bentuknya lonjong ataupun bulat
- Beratnya 75 gram/buah
- Daging buahnya berwarna merah
- Terdapat butiran biji pada setiap isi buah
|
|
subkerajaan:
|
|
|
|
|
|
Subkelas:
|
|
|
|
|
|
|
Solanum
|
|
S. lycopersicum
|
2. Terong ( S. melongena )
Terong
atau terung ialah tumbuhan yang tergolong dalam keluarga Solanaceae dan genus
Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India dan Sri Lanka, dan berhubungan erat
dengan tomat dan kentang. Buahnya biasa digunakan sebagai sayur untuk masakan.
Nama botaninya Solanum melongena.
Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini
tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus
yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci)
lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225
cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci)
panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga
ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning.
Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan
lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Kerajaan :
|
|
Kelas :
|
|
Upakelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
S. melongena
|
|
|
3. Jambu Biji ( Psidium guajava )
Jambu
batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan
jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke
Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan
daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu
dikenal mengandung banyak vitamin C.
Ciri-Ciri
- Umumnya berbuah pada usia 2-3 tahun
- Pohonya tinggi dan bercabang-cabang
- Buahnya bulat sebesar kepalan tangan orang dewasa
- Daging buahnya berwarna merah yang telah matang
- Bijinya berwarna kuning langsat ataupun kuning
Umumnya
bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil dan kurang
berbau aromatis apabila dibandingkan dengan jambu
semarang. Jambu air umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Sering denganbatang bengkak-bengkok dan
bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang-kadang gemangnya mencapai 50 cm.
Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai
0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jantung jorong sampai
bundar telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5-16 cm, tidak atau sedikit
berbau aromatis apabila diremas.
Karangan bunga dalam malai di ujung ranting (terminal)
atau muncul di ketiak daun yang telah gugur (aksial), berisi 3-7 kuntum.
Bunga kuning keputihan, dengan tabung kelopak lk. 1 cm panjangnya; daun
mahkota bundar sampai menyegitiga, 5-7 mm; benang sari antara
0,75-2 cm dan tangkai putik yang mencapai 17 mm.
Buah bertipe buah buni, berbentuk gasing dengan pangkal kecil dan ujung yang sangat
melebar (sering dengan lekukan sisi yang memisahkan antara bagian pangkal
dengan ujung); 1,5-2 x 2,5-3,5 cm; bermahkota kelopak yang berdaging dan
melengkung; sisi luar berwarna putih sampai merah. Daging buah putih,
banyak berair, hampir tidak beraroma; berasa asam atau asam manis, terkadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6) butir.
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S. aqueum
|
5. Bunga Matahari ( Helianthus annuus )
Bunga matahari (Helianthus annuus L.)
merupakan tumbuhan
semusim dari suku
kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya
berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai
30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga
ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari juga memiliki perilaku
khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme.
Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe
bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar
berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabungyang fertil dan
menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum
dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu olehserangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti
pergerakan harian matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini.
6. Jarak ( Ricinus communis )
Jarak (Ricinus communis)
adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah
kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan.
Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9,
berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies tanaman dari Euphorbiaceae dan tergolong ke dalam genus Ricinus, subtribe Ricininae.
Jarak
memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan
tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah,
sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit
runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau
muda pada bagian permukaan bawah. Buahnya berbentuk bulat dan berkumpul pada
tandan, namun ada juga yang bentuknya sedikit lonjong - yang dapat ditemukan
pada tumbuhan jarak di daerah Bali.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Subfamilia:
|
|
|
|
Subtribus:
|
Ricininae
|
|
Ricinus
|
|
R. communis
|
7. Kacang Tanah ( Arachis hypogaea )
Kacang
tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau legum kedua
terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika
Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis
atau subtropis. Republik Rakyat Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah
terbesar dunia.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya
protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya),
digoreng, atau disangrai.
Kacang
tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe
menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya (yang lainnya
adalah kacang bogor, Voandziea subterranea) yang buahnya mengalami pemasakan di
bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses
pemasakan biji terganggu.
Ciri-Ciri
- Bentuk akar memiliki sistem akar serabut
- Bentuk sumsum atau pola tulang daun melengkung
atau sejajar
- Kaliptrogen / tudung akar ada tudung akar /
kaliptra
- Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah
keping biji saja
- Kandungan akar dan batang tidak terdapat kambium
- Jumlah kelopak bunga umumnya adalah kelipatan
tiga
- Pelindung akar dan batang lembaga ditemukan
batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Pertumbuhan akar dan batang tidak bisa tumbuh berkembang menjadi
membesar
8. Rambutan ( Nephelium lappaceum )
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran
satuan bunga berdiameter 5mm atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak
menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga biasanya menghasilkan
bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan alat betina (putik).
Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua
bakal buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang
biasanya berkembang hingga matang, sementara yang lainnya tereduksi.
Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa
sengat berukuran sebesar lalat. Di berbagai apiari,
bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah peliharaan. Buah rambutan
terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut di bagian luarnya (eksokarp).
Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika
masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi daging. Bagian buah yang
dimakan, daging buah, sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat
kuat pada kulit terluar biji atau lepas (rambutan ace/ngelotok).
Daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul
di ujung dahan.
Pohon ini bercabangbanyak
dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan
banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya
disebarkan oleh lebah.
10. Nangka
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious),
perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang
tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk
gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di
pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum
samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur
masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya
terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau
lonjong, hijau tua.
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong
memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar
membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah
perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau
harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis.
Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut
tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat
keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan akhir ini
adalah sebagai berikut :
1) Perbedaan monokotil dan dikotil dapat
kita lihat dari akar, batang, cambium, dan daunnya
2) Bahwa masing-masing kelas tersebut
memiliki ordo tersendiri
3) Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat
dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping
satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji
keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim A, 2009. Monokotil dan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim
B, 2009. Tumbuhan Monokotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim
C, 2009. Tumbuhan Dikotil.
http://id.wikipedia.org/wiki/dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Aryuliana,
Diah dkk. 2004. Biologi . Surabaya: Erlangga.
Atinirmala,
Pratita. 2006. Bilologi . Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Tjirosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan
(Spermatophyta). Yogyakarta :
Gadjah
Mada University Press.
TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL ( Laporan Praktikum
Botani Umum )
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Tumbuhan kelas / tingkat tinggi
dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau
monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi
angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah
bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan
filogenetik yang tertinggi. Jenis – jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas
ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri morfologi yaitu berupa terna,
semak, atau pohon yang mempunyai system akar serabut, batang berkayu atau
tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan
ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang
sejajar atau bertulang melngkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½ atau
membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak
dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai
endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi
alat penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari
makanan sendiri. Baik akar maupun pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung,
pelindung akar disebut koleoriza, sedang pelindung pucuk lembaga disebut
koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi akan
tertembus oleh organ yang dilindunginya.
Dari anatomi,
monokotil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu kar mempunyai struktur yang
terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan slinder pusat tergolong
aktinostele dan endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan
sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang
terlarut didalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas
pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air
dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi terna,
semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut yaitu, mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji
belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang
khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang ) yang
bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut
panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak
jelas, duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja
berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun,
jarang memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada
cabang-cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat
di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil
yaitu baik akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya
memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas
pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal,
pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xylem
disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi
berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tumbuhan monokotil dan
dikotil
2. Mengetahui perbedaan antara tumbuhn
monokotil dan dikotil
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :
·
Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA
·
Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara
akar, daun dan batang.
·
Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
·
Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.
Dikotil merupakan tumbuhan berbiji keping satu, sedangkan
tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan berbiji keping dua. ( Anonim A, 2009 )
Tumbuhan berkeping biji
tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah
tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah
karena hanya memiliki satu daun
lembaga. Kelompok ini diakui
sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem
klasifikasi tumbuhan dan mendapat
berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, danLiliidae. (
Anonim B, 2009 )
Dari segi anatomi warga Monocotyledoneae mempunyai
ciri-ciri; akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer
saja dengan silinder pusat tergolong aktinostele dan endodermis yang pada
penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat
dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang
biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak
menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam
berkas-berkas pembuluh pengangkutan (Tjirosoepomo, 2007)
Dapat
di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada
berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur,
sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang
tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi
yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah
keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai
pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana,
2004).
Pada
akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan
pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium.
Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan
kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan
pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang
dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda
berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang
tua (Atinirmala, 2006).
Tumbuhan
dikotil memiliki ciri berupa akar tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak
di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5 dan biji berkeping 2, sedangkan
pada tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun
sejajar, di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping
1. (Anonim C, 2009)
III METEODOLOGI
PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
yaitu sebagai berikut :
1.
Jagung 11.
Tomat
2.
Padi 12.
Terong
3. Kelapa 13.
Jambu Biji
4.
Anggrek 14.
Jambu Air
5.
Vanili 15.
Bunga Matahari
6.
Jahe 16.
Jarak
7.
Mangga 17.
Belimbing
8.
Gandum 18.
Nangka
9. Kacang
Tanah 19. Bawang Merah
10. Rambutan 20.
Pisang
B. Prosedur Percobaan
1. Menyediakan alat-alat yang akan
digunakan dalam percobaan.
2. Mengamati bagian-bagian yang terdapat
pada tanaman yang akan digunakan.
3. Merumuskan tanaman tersebut termasuk
kedalam tanaman monokotil atau dikotil.
4. Mendeskripsikan tanaman-tanaman
tersebut.
IV. HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Tanaman Monokotil
|
Tanaman Dikotil
|
1. Jagung
2. Padi
3. Kelapa
4. Anggrek
5. Vanili
6. Jahe
7. Mangga
8. Gandum
9. Bawang Merah
10. Pisang
|
1. Tomat
2. Terong
3. Jambu Biji
4. Jambu Air
5. Bunga Matahari
6. Jarak
7. Kacang Tanah
8. Rambutan
9. Belimbing
10. Nangka
|
B. Pembahasan
Tanaman monokotil merupakan tumbuhan
dengan keeping biji satu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil yaitu tulang daun
umumnya sejajar, batang tidak berkambium, akar-akar berserabut, dan
bagian-bagian bunga berkelipatan 3. Tumbuhan monokotil dikelompokan
menjadi 5 suku, yaitu :
1. Rumut-rumputan (Graminae),contoh: jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae),contoh: kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae),contoh: pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae),contoh: anggrek, vanili
5. Jahe-jahean (Zingiberaceae),contoh: jahe, kunyit
Yang termasuk dalam tumbuhan monokotil yairu sebagai berikut :
Jagung merupakan tanaman
semusim (annual). Satu
siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan
generatif.
Akar jagung tergolong akar serabut yang
dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m.
Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat
mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan
daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk
halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel
epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga
betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum
bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan
bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga
betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol
produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul
dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5
hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
2.
Padi ( O. sativa )
Padi adalah salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradaban manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis
tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari
marga (genus) yang sama, yang disebut padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung
dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar
serabut,
- Daun
berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat
daun sejajar,
- Memiliki
pelepah daun,
- Bunga
tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret
tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu
floret,
- Buah
dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O.
sativa
3.
Kelapa ( C. nucifera )
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan
sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi,
anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya
adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya
yang melekat di dinding dalam batok (daging buah kelapa) adalah sumber penyegar
populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan
sebagai es kelapa muda ataues degan. Cairan ini mengandung beraneka
enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa
kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan
tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras.
Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan
dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya
tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun
demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang
disebut nata
de coco dan merupakan
bahan campuran minuman penyegar.
4.
Anggrek (Orchidaceae )
Suku
anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis
terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga
wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah
tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di
daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara
beradaptasi terhadap musim dingin.
Organ-organnya yang cenderung tebal dan berdaging (sukulen) membuatnya tahan
menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan
udara lembab.
Akar
serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan
melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang.
Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di
tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh
pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi
humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang
anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (anggrek tanah) batangnya pendek
dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik,
seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan
berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat memanjang (monopodial) atau melebar (simpodial),
tergantung genusnya.
Daun
anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula
menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga
anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku
lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang
memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal).
Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam lidah yang melindungi
suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik.
Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut pollinia)
dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka olehserangga penyerbuk (atau manusia
untuk vanili) dan
membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak
akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna
hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah
terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan;
bahkan embrionya belum mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium
yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Orchidaceae
|
5.
Vanili ( V. planifolia )
Vanili (Vanilla planifolia)
adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan.
Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Nama daerah dari
vanili adalah panili atau perneli.
Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari,
berwarna hijau, agak lunak, beruas dan berbuku. Panjang rata-rata 15 cm.
Tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan.
Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya
berselang-seling pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, dengan
kepanjangan 10-25 cm serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih, berdaging, bulat
telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak setelah
daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak
jelas kelihatan.
Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri
dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk
bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat, panjang 4-8 cm dan berbau agak
harum.
Bunga
vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua
lingkaran. Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian
dalam petal. Satu dari petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang
disebut bibir (Rostelum).
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
V. planifolia
|
6. Jahe ( Zingiber officinale )
Jahe (Zingiber officinale),
adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan
obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Batang
jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau
menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15
mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga
jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5
cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7
buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu.
Tangkai putik berjumlah dua.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zingiber
|
|
Zingiber officinale
|
|
|
|
|
7. Mangga ( M. indica )
Mangga
adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam
marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama
ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit)
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang
lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa
mencapai 10 tahun atau le Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun
bertulang dan berurat-urat, antara
tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel
yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya
kira-kira 2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Kerajaan:
|
|
Filum :
|
|
Kela :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
M. indica
|
|
|
Gandum (Triticum spp.) adalah sejenis
tanaman yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi
tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol.
Ciri-Ciri
-
Berakar serabut,
-
Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
-
Urat daun sejajar,
-
Memiliki pelepah daun,
-
Bunga tersusun sebagai bunga majemuk
dengan satuan bunga berupa floret,
-
Floret tersusun dalam spikelet, khusus
untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena
merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
9. Bawang Merah ( Allium ceppa )
Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi
yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk
dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan
fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari
lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan
merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
A. ascalonicum
|
10. Pisang
Pisang nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa
jenisnya (Musa acuminata,M. balbisiana, dan M.
×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini
tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai
bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Tanaman
dikotil merupakan tumbuhan dengan dua keping biji. Ciri-ciri tanaman dikotil
yaitu, tulang daun beranekaragam, menjari, menyirip dll, batang berkambium,
akar tunggang, bagian-bagian bunga berkelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil
dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari
Yang termasuk tumbuhan dikotil yaitu sebagai berikut :
1. Tomat ( S. lycopersicum )
Tomat
(Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko
sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh
setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Ciri-Ciri:
- Buahnya kecil
- Mengandung vitamin A dan C
- Bentuknya lonjong ataupun bulat
- Beratnya 75 gram/buah
- Daging buahnya berwarna merah
- Terdapat butiran biji pada setiap isi buah
|
|
subkerajaan:
|
|
|
|
|
|
Subkelas:
|
|
|
|
|
|
|
Solanum
|
|
S. lycopersicum
|
2. Terong ( S. melongena )
Terong
atau terung ialah tumbuhan yang tergolong dalam keluarga Solanaceae dan genus
Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India dan Sri Lanka, dan berhubungan erat
dengan tomat dan kentang. Buahnya biasa digunakan sebagai sayur untuk masakan.
Nama botaninya Solanum melongena.
Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini
tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus
yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci)
lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225
cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci)
panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga
ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning.
Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan
lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Kerajaan :
|
|
Kelas :
|
|
Upakelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
S. melongena
|
|
|
3. Jambu Biji ( Psidium guajava )
Jambu
batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan
jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke
Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan
daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu
dikenal mengandung banyak vitamin C.
Ciri-Ciri
- Umumnya berbuah pada usia 2-3 tahun
- Pohonya tinggi dan bercabang-cabang
- Buahnya bulat sebesar kepalan tangan orang dewasa
- Daging buahnya berwarna merah yang telah matang
- Bijinya berwarna kuning langsat ataupun kuning
Umumnya
bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil dan kurang
berbau aromatis apabila dibandingkan dengan jambu
semarang. Jambu air umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Sering denganbatang bengkak-bengkok dan
bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang-kadang gemangnya mencapai 50 cm.
Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai
0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jantung jorong sampai
bundar telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5-16 cm, tidak atau sedikit
berbau aromatis apabila diremas.
Karangan bunga dalam malai di ujung ranting (terminal)
atau muncul di ketiak daun yang telah gugur (aksial), berisi 3-7 kuntum.
Bunga kuning keputihan, dengan tabung kelopak lk. 1 cm panjangnya; daun
mahkota bundar sampai menyegitiga, 5-7 mm; benang sari antara
0,75-2 cm dan tangkai putik yang mencapai 17 mm.
Buah bertipe buah buni, berbentuk gasing dengan pangkal kecil dan ujung yang sangat
melebar (sering dengan lekukan sisi yang memisahkan antara bagian pangkal
dengan ujung); 1,5-2 x 2,5-3,5 cm; bermahkota kelopak yang berdaging dan
melengkung; sisi luar berwarna putih sampai merah. Daging buah putih,
banyak berair, hampir tidak beraroma; berasa asam atau asam manis, terkadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6) butir.
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S. aqueum
|
5. Bunga Matahari ( Helianthus annuus )
Bunga matahari (Helianthus annuus L.)
merupakan tumbuhan
semusim dari suku
kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya
berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai
30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga
ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari juga memiliki perilaku
khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme.
Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe
bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar
berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabungyang fertil dan
menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum
dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu olehserangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti
pergerakan harian matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini.
6. Jarak ( Ricinus communis )
Jarak (Ricinus communis)
adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah
kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan.
Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9,
berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies tanaman dari Euphorbiaceae dan tergolong ke dalam genus Ricinus, subtribe Ricininae.
Jarak
memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan
tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah,
sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit
runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau
muda pada bagian permukaan bawah. Buahnya berbentuk bulat dan berkumpul pada
tandan, namun ada juga yang bentuknya sedikit lonjong - yang dapat ditemukan
pada tumbuhan jarak di daerah Bali.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Subfamilia:
|
|
|
|
Subtribus:
|
Ricininae
|
|
Ricinus
|
|
R. communis
|
7. Kacang Tanah ( Arachis hypogaea )
Kacang
tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau legum kedua
terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika
Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis
atau subtropis. Republik Rakyat Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah
terbesar dunia.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya
protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya),
digoreng, atau disangrai.
Kacang
tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe
menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya (yang lainnya
adalah kacang bogor, Voandziea subterranea) yang buahnya mengalami pemasakan di
bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses
pemasakan biji terganggu.
Ciri-Ciri
- Bentuk akar memiliki sistem akar serabut
- Bentuk sumsum atau pola tulang daun melengkung
atau sejajar
- Kaliptrogen / tudung akar ada tudung akar /
kaliptra
- Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah
keping biji saja
- Kandungan akar dan batang tidak terdapat kambium
- Jumlah kelopak bunga umumnya adalah kelipatan
tiga
- Pelindung akar dan batang lembaga ditemukan
batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Pertumbuhan akar dan batang tidak bisa tumbuh berkembang menjadi
membesar
8. Rambutan ( Nephelium lappaceum )
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran
satuan bunga berdiameter 5mm atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak
menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga biasanya menghasilkan
bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan alat betina (putik).
Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua
bakal buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang
biasanya berkembang hingga matang, sementara yang lainnya tereduksi.
Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa
sengat berukuran sebesar lalat. Di berbagai apiari,
bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah peliharaan. Buah rambutan
terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut di bagian luarnya (eksokarp).
Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika
masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi daging. Bagian buah yang
dimakan, daging buah, sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat
kuat pada kulit terluar biji atau lepas (rambutan ace/ngelotok).
Daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul
di ujung dahan.
Pohon ini bercabangbanyak
dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan
banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya
disebarkan oleh lebah.
10. Nangka
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious),
perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang
tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk
gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di
pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum
samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur
masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya
terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau
lonjong, hijau tua.
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong
memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar
membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah
perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau
harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis.
Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut
tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat
keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan akhir ini
adalah sebagai berikut :
1) Perbedaan monokotil dan dikotil dapat
kita lihat dari akar, batang, cambium, dan daunnya
2) Bahwa masing-masing kelas tersebut
memiliki ordo tersendiri
3) Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat
dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping
satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji
keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim A, 2009. Monokotil dan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim
B, 2009. Tumbuhan Monokotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim
C, 2009. Tumbuhan Dikotil.
http://id.wikipedia.org/wiki/dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Aryuliana,
Diah dkk. 2004. Biologi . Surabaya: Erlangga.
Atinirmala,
Pratita. 2006. Bilologi . Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Tjirosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan
(Spermatophyta). Yogyakarta :
Gadjah
Mada University Press.